SELAMAT DATANG - Percayakan anak, adik dan saudara anda pada kami !

In Memoriam Fellya Madung : Pengembara

PENGEMBARA

Kita sesama pejalan jauh, meski situasi tanpa harapan Menuju langit yang tak terjangkau
Manusia tak lain setitik jumpa lembayung pada pelupuk malam, mekar pada renai musim dingin, lalu merenta dalam lelah
Manusia tak lain serapal sajak, lalu kembali menjadi sajak kenang
Riwayat kita teramat singkat

Fellya
Kita sempat bincang lama Soal yang lalu terbungkus rapih dihati
Soal hal bodoh yang cerdas
Soal kegilaan yang waras
Soal malu yang undang suka
Kenangan ini pun tak akan lelah

Fellya 
Kau rupa elok dari percik sinar
Rupamu gulungan asap dupa suci berarak kelangit
Air matamu serupa curhat iman kepada sendu pagi
Kalau cara merindukanmu dengan senyum, taruhlah lekuk senyummu pada iman kami
“ya, iman, itulah yang menopang hati yang pilu
Iman mengubah air mata duka menjadi semacam doa yang dibungkus dalam nada pengharapan yang tak henti

Datanglah
Datang lagi
Kami ingin jumpa
Kita bertemu dalam rindu yang membeludak dikepala 
Dalam doa yang menenangkan jiwa 
Bersinarlah di alam
Cinta Kami lebih dari penabur menanti waktu tuai
Elohim pada harap yang kian lebam kami bertelut tekuk dengan rejana renai air mata
Kami titip hati kami yang bilur, biar hati tak mati dingin, biar mata tak belau sembab
Elohim kami pinta hangat tatapMu tak berpaling saat jiwa lusuh menuju sudut mataMu

Requiescat In Pacem
Frederika Felia Madung

Rupa elok dari percik sinar, pahatan embun pada cahaya pagi
Tenang kekal menentramkan jiwamu

Oleh :


0 Komentar

Kirim Pesan