Serpihan Kenangan di SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng
Ditulis tanggal 05 Mar 2024 | Dibaca 2424 kali
Ketika pertama kali tiba di Ruteng, Manggarai, NTT seusai menyelesaikan jenjang pendidikan S1 di Surabaya, saya langsung tancap gas membawa lamaran pekerjaan hampir di seluruh sekolah di Kota Seribu Biara.
Sekolah pertama yang saya datangi untuk melamar pekerjaan adalah
SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng. Sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Nucalale ini seperti jodoh idaman bagi saya. Tapi, prosesnya tidak seperti seorang pria yang melamar seorang kekasih dan langsung diterima.
Dari sekian lamaran pekerjaan yang saya bawa, S
MK Santo Aloisius Ruteng menjadi tempat berlabuh pertama kali memulai perjalanan saya mengarungi kehidupan dalam dunia pendidikan.
Setelah hampir 6 bulan menjadi bagian dari keluarga besar SMK Santo Aloisius Ruteng, saya mendapat pesan masuk dari seorang admin yang bukan lain adalah bendahara Yayasan Pendidikan Nucalale.
Bunyi pesannya begini "Hallo Bapak/Ibu, Anda diterima sebagai guru di SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng". Saya langsung menjawab "maaf, saya sudah mengajar di SMK Santo Aloisius Ruteng".
Setelah 1 tahun 6 bulan menjadi bagian dari keluarga besar SMK Santo Aloisius Ruteng, Juni 2020 saya dan beberapa rekan guru diberhentikan oleh Yayasan Solidaritas Ruteng (Yayasan yang menaungi SMK Santo Aloisius Ruteng) karena dianggap tidak mematuhi peraturan Yayasan.
Sejak saat itu saya resmi menyandang status pengangguran lagi. Hampir 6 bulan lamanya saya berstatus sebagai pengangguran.
Awal Januari 2021, masih dalam suasana yang diselimuti kehangatan Natal dan Tahun Baru, SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng kembali membuka lowongan pekerjaan untuk jabatan guru PPKn. Saya pun bergegas menuju ke kantor Yayasan Pendidikan Nucalale.
Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan telpon dari admin yang pernah menghubungi saya sebelumnya. "Hallo Pak, selamat anda diterima menjadi guru di SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng dan besok langsung masuk kerja". Mendengar informasi ini saya merasa sangat bahagia.
Tanggal 1 Februari 2021 saya resmi menjadi bagian keluarga besar SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng. Benar orang bilang jodoh tak akan kemana-mana. Saya diterima dengan penuh hangat oleh Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru lainnya. Saya pun tidak merasa seperti orang asing.
Seiring berjalannya waktu, rasa kekeluargaan dan kebersamaan selalu meliputi seluruh warga sekolah baik sesama rekan guru, maupun guru dengan murid, serta murid dengan murid.
Semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini menjadi spirit dalam menjalan tugas mengajar dan tugas tambahan lainnya. Saya pun semakin nyaman bekerja dan semakin semangat mendukung program sekolah yang bermanfaat untuk kepentingan anak-anak.
Berbagai kegiatan dijalankan oleh semua Bapak/Ibu guru tanpa terkecuali. Susah senang saya alami bersama rekan guru dalam menjalankan kegiatan-kegiatan sekolah. Tekat untuk mengembalikan nama baik SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng menjadi tujuan utama.
Prinsip yang selalu dijunjung adalah senang sama-sama, susah jangan ditanggung sendiri. Setiap ada kesulitan yang dialami oleh siapapun guru yang mengalaminya selalu mengedepankan rasa kekeluargaan untuk menyelesaikan kesulitan tersebut.
Puncaknya ketika sekolah melaksanakan kegiatan Akreditasi Nasional. Kebersamaan dan kekompakan tim dalam menyiapkan kegiatan ini sungguh sangat luar biasa. Tak ada yang berdiam diri demi kepentingan dan kemajuan sekolah tercinta.
Saya merasa sangat bahagia dan bangga ketika mendengar hasil akreditasi sekolah terakreditasi dengan predikat "A". Ini adalah buah hasil kerja keras dan usaha yang tak pernah kenal lelah dari rekan-rekan guru.
Senang bisa ikut andil menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan ini. Sekolah yang memiliki riwayat panjang dan telah banyak membantu memberikan kontribusi khususnya terhadap perkembangan dan kemajuan Kabupaten Manggarai.
Tuhan punya rencana lain untuk saya dan beberapa rekan guru. Kebersamaan yang selama ini terjalin sebentar lagi akan menjadi perpisahan yang tentu meninggalkan kenangan. Kenangan yang akan selalu menghiasi perjalanan hidup saya. Cerita-cerita tentang kita yang berpisah dalam tempat namun terus berjumpa dalam waktu.
Serpihan Kenangan ini akan tertata rapi dalam catatan sejarah perjalanan hidup saya secara pribadi. Terimakasih semesta telah mempertemukan saya dengan sekolah ini serta dengan orang-orang yang ada didalamnya. Jangan pernah meludah di piring nasi makan sendiri, jaga nama baik SMAK St. Thomas Aquinas.
Banyak cinta untuk SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng
Oleh :
Guru Mata Pelajaran PPKn
0 Komentar