Bagaimana Cara Belajar Para Ilmuwan Dunia? Ketahuilah Dan Bisa Dicontoh
Ditulis tanggal 16 Mar 2022 | Dibaca 3796 kali
smakaquinasruteng.sch.id - Menghasilkan penemuan-penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, menjadikan ilmuwan sebagai profesi yang membanggakan dan mulia. Namun, untuk sampai ke titik itu sama sekali tidak mudah untuk perjuangan mereka. Bekerja keras dan bangkit dari kegagalan dalam melakukan penelitian bisa menjadi hal yang sering dihadapi para ilmuwan. Tidak semua ilmuwan jenius sejak lahir, bahkan ada beberapa ilmuwan ternama dunia yang bahkan belum menyelesaikan pelatihannya. Bagaimana mereka bisa begitu pintar?
Melansir laman
Kompas, berikut cara belajar para ilmuwan dunia yang dapat menjadi contoh bagi generasi saat ini.
Albert Einstein
Siapa yang tidak ingin memiliki otak secerdas Einstein? Nah, Albert Einstein adalah seorang ilmuwan yang dikenal luas karena teori relativitasnya. Selain itu, ia juga mengajukan beberapa teori lain seperti efek fotolistrik, gerak Brown, statistik Bose-Einstein dan masih banyak lagi yang lainnya. Selama di sekolah, ia kesulitan mengambil mata pelajaran yang berhubungan dengan sains dan matematika. Ia juga memiliki kepribadian yang introvert dan pemalu. Oleh karena itu, ia dianggap sebagai siswa terbelakang di sekolahnya sebagaimana adanya. Setelah lulus dari sekolah menengah, Einstein ingin menghadiri Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Federal Swiss) di Zurich, Jerman. Namun, ia gagal dalam tes dan harus mengulanginya beberapa kali.
Walaupun begitu, sejak kecil, ia telah mencurahkan waktunya setiap hari untuk belajar sendiri. Tanpa bergantung pada guru dan orang tua. Einstein sendiri mempelajari aljabar, geometri Euclides dan bahkan kalkulus. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia telah menguasai kalkulus integral dan diferensial.
Bill Gates
Selain Albert Einstein, ada ilmuwan lain yang bisa kita ikuti cara belajarnya tentang dia, yaitu Bill Gates. Dia adalah sosok di balik kesuksesan Microsoft Corporation. Bill Gates dan temannya Paul Allen mendirikan Microsoft pada tahun 1975 dan menjadi pemimpin perusahaan dan pemegang saham terbesar hingga tahun 2014. Bill Gates dikenal sebagai mahasiswa akademik yang cerdas dan berbakat, terutama di bidang matematika. Hal ini ditunjukkan ketika Bill Gates mencetak 800 poin dalam tes kecerdasan di bagian matematika. Bill Gates pertama kali dikenalkan pada dunia komputer saat masih duduk di bangku SD. Berkat ketekunannya dalam belajar, ia dengan cepat mempelajari bahasa pemrograman komputer untuk pemula.
Dia telah menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari segala hal tentang komputer. Faktanya, Bill Gates tidak pernah menunda apa yang ingin dia lakukan. Dia dengan cepat mengimplementasikan ide dan rencana yang dia buat. Baginya, semakin cepat ide itu diimplementasikan, semakin cepat pula dia mengetahui hasilnya. Jika dia menemukan kesalahan, dia akan segera memperbaikinya.
Thomas Alva Edison
Sebagian dari kita mungkin tidak asing lagi dengan bapak ilmuwan lampu, yaitu Thomas Alva Edison. Dia tidak hanya menemukan bola lampu, tetapi juga teknologi perekaman suara dan film. Namun tahukah Anda bahwa ketika masih SD, Edison sulit menerima materi, sehingga guru-gurunya mengira dia adalah anak terbelakang. Padahal, sejak kecil ia menderita gangguan pendengaran yang membuatnya sulit berkomunikasi secara verbal. Karena itulah ia sering diejek oleh teman-temannya dengan julukan idiot. Hingga akhirnya Edison putus sekolah dan memilih belajar di rumah sendiri. Meski sering dianiaya, Edison tidak patah semangat untuk belajar. Bahkan menurutnya belajar tidak cukup dengan teori saja, tetapi ia harus berusaha dan terus berusaha.
Dia menerapkannya pada eksperimennya sendiri dalam membuat bola lampu. Sampai seribu kali ia gagal dalam eksperimennya, hingga usaha dan kesabarannya akhirnya membuahkan hasil. Dari sini kita bisa belajar dari Edison, yang tidak mudah menyerah, meski telah gagal ribuan kali, dan tidak hanya belajar dengan teori, tetapi harus mencoba langsung.
Ini adalah beberapa ilmuwan dalam perjalanan mereka menuju realisasi impian mereka. Mereka tidak hanya rajin belajar, tetapi mereka tidak mudah putus asa, meski sudah sering gagal.
0 Komentar