Mau Dibawah Kemana Pendidikan di Indonesia?
Ditulis tanggal 05 Sep 2023 | Dibaca 1686 kali
Pendidikan tidak hanya bicara soal input, proses, dan output. Pendidikan itu mesti diarahkan dengan jelas. Maksudnya, kita menyelenggarakan proses pendidikan dengan tujuan mencapai sesuatu yang dicita-citakan bersama.
Para pemangku kepentingan, pegiat pendidikan, akademisi, dan guru, harus memahami tujuan pendidikan itu sendiri. Ibarat seperti sebuah mobil yang sedang berjalan menuju suatu tempat yang menjadi tempat tujuannya. Mobil itu seperti negara dan penumpangnya adalah guru. Jika negara dalam hal ini pemerintah mengetahui tujuan pendidikan yang mesti dicapai niscaya guru akan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan pendidikan inilah yang akan menjadi kompas bagi pemangku kepentingan dan para guru agar proses penyelenggaraan pendidikan bisa diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan di Indonesia. Pertanyaannya, apa tujuan yang hendak dicapai dari proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dengan semangat Merdeka Belajarnya telah mencanangkan garis-garis besar yang menjadi arah tujuan pendidikan di Indonesia. Pertanyaan berikutnya, apa saja garis-garis besar tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia. Sebelum, menelusuri pertanyaan tersebut, seyogianya pendidikan bangsa Indonesia mesti di arahkan kepada falsafah hidup yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia.
Falsafah hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Artinya, tujuan pendidikan di Indonesia harus diarahkan untuk mencapai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter Pancasila. Pancasila yang terdiri dari lima sila harus menjadi pedoman berpikir dan bertindak para pemangku kepentingan dan para guru sehingga menghasilkan manusia Indonesia utuh yang berjiwa Pancasilais.
Selain itu, dengan perkembangan zaman yang begitu pesat dan globalisasi yang semakin tak terbendung, menuntut pendidikan di Indonesia berbenah. Bukan hanya fokus meningkatkan kompetensi, tetapi juga harus memiliki nilai-nilai karakter budaya khas bangsa Indonesia.
Bila ditelusuri lebih jauh kebelakang, sebenarnya upaya untuk merumuskan tujuan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai karakter budaya bangsa Indonesia sudah dilakukan. Misalnya, dalam KTSP ada 18 nilai-nilai karakter atau Kurikulum 2013 ada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Namun, nilai-nilai budaya karakter bangsa Indonesia tidak cukup hanya sekedar kumpulan kata-kata. Tetapi, yang lebih penting dari itu nilai-nilai tersebut mesti diwujudkan dalam bentuk tindakan.
Mendikbudristek, Nadiem Makarim, dengan semangat Merdeka Belajarnya membuat terobosan dengan mengganti Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka. Di dalam Kurikulum Merdeka terdapat dua jenis pembelajaran yaitu, pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler.
Pembelajaran intrakurikuler merupakan pelajaran biasa atau reguler. Sedangkan pembelajaran kokurikuler berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Menurut penulis, Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh pemerintah inilah yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia. Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Melalui pembelajaran kokurikuler inilah diharapkan peserta didik dapat menjadi manusia Indonesia yang memiliki karakter sesuai nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
P5 terdiri dari enam dimensi yaitu, Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkhebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Kemudian dari keenam dimensi pecah menjadi elemen dan sub elemen. P5 sebagai sarana pencapain profil Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan P5 peserta didik menanggapi isu-isu yang ada di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan projek mereka diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan isu-isu tersebut.
Melalui kegiatan projek peserta didik tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja, tetapi sikap dan perilaku yang sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan warga dunia.
Profil Pelajar Pancasila merupakan nilai-nilai yang bersumber pada falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Oleh :
Guru Mata Pelajaran PPKn
0 Komentar