Ketika Cinta dan Kebaikan Mengalahkan Kekerasan
Ditulis tanggal 18 Oct 2023 | Dibaca 692 kali
Di sebuah sekolah menengah atas di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, ada seorang siswa bernama Yohanes. Yohanes adalah seorang siswa yang pendiam dan pemalu. Ia sering menjadi korban bullying oleh sekelompok siswa yang lebih besar dan kuat darinya.
Pada suatu hari, saat Yohanes sedang berjalan menuju kelas, ia dihentikan oleh sekelompok siswa yang merasa dirinya kuat darinya. Mereka mengelilingi Yohanes dan mulai menghinanya. Mereka memanggilnya dengan nama-nama yang tidak pantas dan membuat lelucon tentang penampilannya. Yohanes hanya bisa diam dan menahan tangis.
Tiba-tiba, seorang siswa perempuan bernama Maria muncul. Maria adalah seorang siswa yang cerdas, cantik dan cukup terkenal di sekolah. Maria berdiri di depan Yohanes dan membelanya. Ia mengatakan kepada sekelompok siswa tersebut bahwa apa yang mereka lakukan itu salah.
Sekelompok siswa tersebut terkejut dengan keberanian Maria. Mereka mulai mengejek Maria juga. Namun, Maria tidak gentar. Ia terus membela Yohanes.
Akhirnya, sekelompok siswa tersebut menyerah dan pergi. Yohanes sangat berterima kasih kepada Maria. Ia merasa sangat terharu karena ada seseorang yang berani membelanya.
Yohanes dan Maria mulai berteman dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Maria selalu ada untuk Yohanes, baik dalam suka maupun duka.
Kehadiran Maria membuat Yohanes menjadi lebih percaya diri. Ia tidak lagi takut menjadi diri sendiri. Ia juga tidak lagi menjadi korban bullying.
Yohanes dan Maria adalah contoh bagaimana cinta dan kebaikan dapat mengalahkan kekerasan. Mereka menunjukkan bahwa kita semua harus saling menghargai dan menghormati, tanpa memandang perbedaan. (TimRed.)
0 Komentar